Piagam Batam Teguhkan Internasionalisasi Pascasarjana PTMA

Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (APPTMA) resmi menetapkan Piagam Batam dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 yang berlangsung di Hotel King, Batam, 26–28 September 2025.

Forum bergengsi yang diikuti 72 peserta dari berbagai Pascasarjana PTMA seluruh Indonesia ini melahirkan sepuluh agenda strategis yang disebut Dasa Cita.

Rakernas 2025 disusun dalam tiga agenda utama: workshop penulisan artikel jurnal internasional (Scopus) berbasis Artificial Intelligence (AI), benchmarking dan pengabdian masyarakat ke Muhammadiyah Islamic College Singapore, serta rapat pleno yang merumuskan arah kebijakan Pascasarjana PTMA.

Dalam sambutannya, Ketua APPTMA Prof. Dr. Suparman, M.Pd., menegaskan Rakernas Batam menjadi momentum penting bagi transformasi Pascasarjana Muhammadiyah–Aisyiyah.

“Piagam Batam adalah komitmen kolektif. Kita ingin Pascasarjana Muhammadiyah–Aisyiyah tampil sebagai center of excellence yang diakui dunia internasional,” ujarnya.

Rakernas dibuka oleh Prof. Achmad Jainuri, Ph.D, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, yang menekankan pentingnya peran Pascasarjana sebagai pusat keilmuan.

“Pascasarjana harus menjadi pusat unggulan pendidikan Muhammadiyah. Bukan hanya penghasil gelar, tetapi juga pusat inovasi yang membumi dan berdampak global,” tegasnya.

Ucapan terima kasih disampaikan oleh Arifuddin, M.Pd, Ketua STIT Internasional Muhammadiyah Batam selaku tuan rumah.

“Kami bangga dipercaya menjadi tuan rumah Rakernas APPTMA. Semoga Batam menjadi saksi lahirnya langkah besar Pascasarjana Muhammadiyah–Aisyiyah,” ucapnya.

Piagam Batam dan Dasa Cita APPTMA

Piagam Batam memuat sepuluh agenda strategis, mulai dari penyusunan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), pembentukan joint laboratory lintas program studi, hingga penguatan agenda benchmarking nasional maupun internasional.

Selain itu, APPTMA juga merumuskan percepatan digitalisasi pusat data Pascasarjana, pelatihan riset internasional, pedoman Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), mekanisme examiner antar Pascasarjana, hingga penguatan identitas kelembagaan melalui sertifikat dan kartu anggota APPTMA.

Rakernas juga menyepakati lokasi Rakernas 2026 yang akan digelar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta atau Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Gagasan Pascasarjana Award turut dicanangkan sebagai bentuk apresiasi atas inovasi Pascasarjana PTMA.

Piagam Batam dibacakan oleh Dr. Lukman, M.Pd., Sekretaris Jenderal APPTMA sekaligus Direktur Pascasarjana UM Mataram, bersama jajaran wakil ketua: Prof. Dr. Jamaluddin, M.Si. (UM Pare-Pare), Prof. Farid Wajdi, MM, Ph.D. (UM Surakarta), Prof. Dr. Marwan Effendi, MT. (UM Surakarta), Prof. Herwina, M.Pd. (UM Jakarta), dan Dr. Sholikh Al Huda, M.Fil.I. (UM Surabaya).

Internasionalisasi Pascasarjana PTMA

Agenda internasionalisasi juga mendapat sorotan penting. Benchmarking ke Muhammadiyah Islamic College Singapore diarahkan pada dua bidang utama: penguatan studi Islam berorientasi pengembangan peradaban dan penguasaan bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan.

Melalui Islamic Course dan Arabic Studies Courses, APPTMA berharap lahir sinergi akademik, riset, dan dakwah Islam berkemajuan yang memperkuat posisi PTMA di kancah internasional.

Sementara itu, workshop penulisan artikel Scopus berbasis AI menjadi magnet tersendiri. Narasumber menegaskan pentingnya etika dalam penggunaan AI.

“Dengan etika akademik yang benar, AI bisa mempercepat penulisan dan membuat peneliti lebih fokus pada substansi,” jelas salah seorang narasumber.

Prof. Suparman optimistis Dasa Cita Piagam Batam akan mengantarkan Pascasarjana Muhammadiyah–Aisyiyah tampil sebagai pusat unggulan keilmuan, baik di Indonesia maupun dunia. Rakernas 2026 di Yogyakarta atau Jakarta diharapkan menjadi panggung perdana peluncuran Pascasarjana Award.

Facebook
Twitter
Email
Print

Berita Lainnya

Berita
APPTMA Siap Wujudkan 30 Guru Besar Muhammadiyah

Rakor PTMA se-Kalimantan Barat, Raker, serta Pendampingan Lektor Kepala dan Guru Besar di Universitas Muhammadiyah Pontianak. foto: ist Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah